Wajah-wajah mereka
yang polos dan senyum mereka yang lepas dari semua tekanan yang ada.
Lalu mereka mulai menanyakan hal-hal yangsukar padaku. Dan aku mulai
membantu. Impianku tidak akan berhenti begitu saja. Seandainya aku
ditakdirkan menjadi guru, aku juga punya impian untuk mengajar di
sekolah-sekolah anak autis. Impian ini tercipta ketika aku membaca novel
karya Torey Hayden. Semangat Torey untuk mengajar anak autis begitu
menyala. Dia begitu bersemangat. Ketika kita telah bisa menarik jiwa
seorang anak autis ke dunia nyata itu adalah hal yang paling
menyenangkan. Walaupun mungkin itu sulit tapi itu sangat menyenangkan.
Banyak hal yang bisa kita kerjakan bersama mereka. Begitu banyak impian
yang mengisi kepalaku.
Seandainya aku jadi guru, aku juga ingin mengabdi di sekolah khusus
anak-anak yang memiliki gangguan mental. Begitu banyak anak-anak di
dunia ini yang memiliki gangguan mental. Walaupun anak-anak tersebut
memiliki gangguan mental tapi semangat mereka untuk belajar dan
berprestasi patut diacungi jempol. Anak-anak tersebut mungkin ingin
normal tapi mereka tidak bisa walaupun begitu mereka tidak menyerah.
Mereka akan terus semangat. Dalam benakku pun, aku mulai membayangkan
aku berdiri di tengah-tengah mereka. Lalu kita menyanyi bersama-sama.
Kita bersenang-senang bersama. Lalu kita belajar bersama-sama. Dan akan
banyak hal yang aku lalui bersama mereka. Anak-anak itu melakukan
tingkah-tingkah yang mungkin akan membuatku tertawa geli oleh sikap
mereka atau marah karena kenakalan mereka.
Itulah impianku sementara ini. Impian seorang anak kelas 3 SMA. Jika
aku ditakdirkan untuk menjadi guru. Dan impian tersebut tidak akan
pernah berhenti. Impian itu akan terus ada dan akan terus bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar